Instant Internet Business Ideas
Sabtu, 17 Oktober 2009

Gen Penyebab Fibrosis Pulmonaris Idiopatik


Fibrosis Pulmonaris Idiopatik (IPF) telah menjadi objek penelitian genetik selama bertahun-tahun. Sejauh ini telah ditemukan tiga gen yang diduga punya hubungan kuat dengan pembentukan penyakit IPF. Gen ketiga, atau yang paling terakhir ditemukan, diidentifikasi oleh tim peneliti dari UT Southwest Medical Center. Mutasi gen tersebut dapat melindungi paru-paru dari patogen, di sisi lain juga menjadi penyebab penyakit patu-paru letal turunan yang biasanya menyerang orang dewasa dan lanjut usia. Bahkan, beberapa peneliti mensinyalir adanya keterkaitan antara gen ini dengan kanker paru-paru.

Di Amerika Serikat sendiri, tercatat sebanyak 40.000 pasien yang meninggal tiap tahunnya dari total 200.000 pasien IPF, menurut catatan Pulmonary Fibrosis Foundation. Pada umumnya, pasien IPF berusia 50 tahun ke atas, dan gejalanya adalah timbul luka-luka serius pada organ respirasi mereka. Kematian biasanya terjadi 3 tahun setelah diagnosa.

Dr. Christine Garcia, asisten profesor bagian pengobatan internal di UT Southwestern mengatakan,”Kami tidak punya obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Jika pasien lebih muda dari 65 tahun, transplantasi dapat menjadi pilihan. Sayangnya, sebagian besar pasien IPF lebih tua dari itu.” Tujuan utama dari penelitian mereka adalah mengembangkan suatu pengobatan yang dapat menekan perkembangan penyakit tersebut.

Pada tahun 2007, Garcia dan tim risetnya mengamati garis genetik dua keluarga besar dengan sejarah IPF untuk menentukan gen penyebab penyakit bawaan tersebut. Dalam studi ini mereka menemukan mutasi pada gen tertentu yang dinamakan TERT dan TERC; keduanya berperan dalam produksi enzim telomerase yang memperpanjang struktur DNA di ujung-ujung kromosom (telomer). Dalam sel normal, telomer memendek tiap kali sel membelah. Setelah mencapai panjang tertentu, sel akan berhenti membelah. Pada kasus sel kanker, telomer tidak pernah memendek sehingga sel-sel tersebut akan terus membelah. Mutasi pada salah satu dari gen tersebut dapat ditemukan pada hampir 15% kasus IPF turunan. Sebanyak 40% di antaranya memiliki telomer yang pendek akibat disfungsi telomerase.

Pertanyaan selanjutnya: Apa penyebab IPF pada anggota keluarga dengan telomerase yang normal? Untuk menjawab problem tersebut, Dr. Garcia meneliti keluarga yang tidak mengalami mutasi TERC atau TERT. Mereka menggunakan pendekatan keterkaitan genomik untuk melacak daerah DNA yang sama pada semua anggota keluarga penderita IPF. Hasil observasi menunjukkan adanya mutasi pada gen bernama SFTPA2. Protein yang dikode oleh gen tersebut merupakan protein surfaktan A2; terdapat di cairan paru-paru dan berfungsi untuk melindungi organ dari patogen.

Banyak anggota keluarga yang mengalami mutasi tersebut tidak hanya menderita IPF, tapi juga kanker paru-paru, khususnya adenokarsinoma dengan gejala sel karsinoma bronkiolalveolar. Hasil studi sebelumnya telah banyak membuktikan adanya keterkaitan antara IPF dengan perkembangan sel kanker pada paru-paru. Dr. Garcia menduga sel SFTPA2 inilah penyebabnya. Observasi pada keluarga lain yang memiliki jenis mutasi berbeda pada SFTPA 2 juga menderita IPF dan kanker paru-paru.

Untuk lebih memahami cara kerja dari hasil mutasi gen-gen tersebut, Dr. Garcia sedang melakukan studi molekuler untuk mencari penyebab mengapa mereka menyebabkan penyakit paru-paru. Beliau juga bekerja dengan hewan percobaan untuk mencari tahu efek SFTPA2 terhadap sel-sel pulmonalis yang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar

Word of the Day

Article of the Day

This Day in History

Today's Birthday

In the News

Quote of the Day

Spelling Bee
difficulty level:
score: -
please wait...
 
spell the word:

Match Up
Match each word in the left column with its synonym on the right. When finished, click Answer to see the results. Good luck!

 

Hangman
SEO Complete Guide for Wordpress

About Me

Foto saya
manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Enjoy Aja ...!!!

Visitor

Blog Archive

Tampilkan Semua Posting