Instant Internet Business Ideas
Minggu, 18 Oktober 2009

Variasi Tingkat Imunitas Pasien Influenza


Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan virus RNA dari famili Orthomyxoviridae. Virus tersebut dapat menginfeksi burung dan mamalia melalui udara, misalnya ketika ada orang sakit yang bersin atau batuk. Tingkat penyebaran flu biasanya bersifat musiman, dan masing-masing epidemi dapat membunuh ribuan orang di seluruh dunia, khususnya oleh varian Influenza A. Hal ini terutama dipicu oleh tingkat mutasinya yang sangat tinggi sehingga memudahkan virus flu untuk berpindah-pindah inang. Begitu banyaknya varian dari virus ini hingga sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang benar-benar efektif untuk menghentikan penyebarannya.

Seiring dengan merebaknya virus flu baru, yaitu flu babi, para peneliti di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Pennsylvania menyelidiki alasan mengapa influenza memiliki tingkat patogenesitas yang berbeda pada tiap-tiap pasien. Dalam hasil riset mereka yang dipublikasikan di Journal of Leukocyte Biology, dijelaskan bahwa virus influenza dapat melumpuhkan sistem imunitas pasien sehingga mereka menjadi rentan terhadap infeksi sekunder. Infeksi kedua tersebut biasanya datang dari bakteri, salah satunya pneumonia. Lebih lanjut lagi, infeksi ini ternyata dapat bertahan seumur hidup. Oleh karena itu, strategi pemberian obat pada pasien perlu dilakukan dengan dosis dan waktu yang tepat.

Kathleen Sullivan, peneliti senior di RS Anak tersebut, merekrut pasien anak-anak dengan influenza kasus berat. Mereka dimonitor secara rutin level sitokin di plasma darahnya karena sel-sel tersebut merupakan garis pertahanan pertama saat tubuh terserang penyakit. Meskipun telah ditemukan adanya kenaikan level sitokin, tim riset itu juga menemukan penurunan level reseptor toll yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem imun. Inilah yang diduga sebagai penyebab lumpuhnya sistem imun pasien sehingga mereka menjadi sensitif terhadap infeksi sekunder.

Pasien-pasien kasus berat juga dibandingkan dengan pasien-pasien kasus sedang, pasien Virus Sinsitial Pernapasan (RSV), serta orang-orang yang sehat sebagai kontrol. Kelumpuhan sistem imun hanya terdeteksi pada pasien influenza, dan sama sekali tidak ditemui pada pasien-pasien RSV. Dengan demikian, terungkaplah penyebab mengapa 1 dari 4 pasien anak yang meninggal karena influenza, juga mengalami infeksi sekunder yang mematikan.

“Meskipun teknologi medis telah jauh berkembang sejak wabah flu Spanyol tahun 1918 dan 1919, infeksi virus flu tetap menjadi ancaman yang besar,” ungkap John Wherry, Kepala Editor Journal of Leukocyte Biology. Penanda dari hal ini adalah merebaknya virus flu babi. Dengan melakukan deteksi virus secara dini, diharapkan agar epidemi flu babi dapat lebih dikontrol. Begitu pasien dinyatakan positif flu babi, mereka harus segera diisolasi dan dijaga dengan ketat agar tidak terjadi infeksi kedua yang bersifat letal.

0 komentar:

Posting Komentar

Word of the Day

Article of the Day

This Day in History

Today's Birthday

In the News

Quote of the Day

Spelling Bee
difficulty level:
score: -
please wait...
 
spell the word:

Match Up
Match each word in the left column with its synonym on the right. When finished, click Answer to see the results. Good luck!

 

Hangman
SEO Complete Guide for Wordpress

About Me

Foto saya
manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa. Enjoy Aja ...!!!

Visitor

Blog Archive

Tampilkan Semua Posting