Asal Usul Sklerosis Multipel
MS telah lama dikenal sebagai suatu masalah besar bagi dokter dan pasien. Penyakit inflamasi sistem saraf pusat ini sangat umum terjadi di wilayah Amerika bagian utara, dan biasanya menyerang individu-individu usia muda. Beberapa pasien dapat mengalami cacat yang permanen akibat MS. Oleh karena itu, penelitian mengenai MS telah dilakukan secara konsisten selama bertahun-tahun, tetapi selama ini belum ada yang berhasil mengungkap mekanisme perkembangannya.
Sebenarnya ada banyak bukti yang mendukung teori bahwa MS distimulasi oleh reaksi autoimun, atau bekerjanya sistem imunitas menjadi senjata makan tuan bagi tubuh manusia itu sendiri, khususnya pada bagian otak. Pengobatan dan terapi yang tersedia bagi pasien dapat menekan efek negatif dari sel-sel imun, serta memperlambat pekembangan penyakit tersebut. Meskipun demikan, survei membuktikan bahwa semakin efektif pengobatan yang digunakan, maka efek sampingnya pun akan semakin besar. Hal inilah yang mendesak para peneliti biomedis untuk mengembangkan obat baru yang dapat membedakan sel-sel imun target dengan sel imun lainnya yang tidak terlibat. Proses tersebut membutuhkan pemahaman yang lebih dalam mengenai MS itu sendiri.
Setelah dijalani, ternyata riset MS tidak semudah teorinya. Masalah ini terletak pada pusat infeksi penyakit ini yang berada di sel-sel otak yang sangat sensitif sehingga hampir mustahil untuk diobservasi tanpa membahayakan keselamatan pasien. Oleh karenanya, studi MS sangat tergantung pada permodelan menggunakan hewan laboratorium, seperti yang dilakukan oleh tim Max Planck dkk. Tikus-tikus biakan mereka menunjukkan pola perkembangan MS yang identik dengan manusia. Permodelan terbaru ini juga menampilkan perkembangan penyakit yang spontan dengan adanya injeksi berisi jaringan otak. Sampai tahap ini, mereka menemukan bahwa dibutuhkan sel imun yang lebih banyak dari dugaan semula untuk menimbulkan reaksi spontan tersebut.
Sejauh peranan sel T dan sel B dalam perkembangan MS, hasil studi sebelumnya gagal untuk menjelaskan peranan dari sel B.. Permodelan MS pada tikus mengungkapkan bahwa sel T akan lebih aktif dalam mengatasi infeksi, sementara sel B sifatnya hanya sebagai subordinat. Selanjutnya, sel T akan menyerang jaringan otak, namun hal ini saja belum cukup untuk menimbulkan penyakit. Tikus-tikus tersebut tetap sehat bahkan setelah sel-sel B mereka diambil. Eksperimen ini menunjukkan adanya suatu interaksi antara sel B dangan sel T yang menyebabkan berkembangnya MS di dalam tubuh.
Fakta mengejutkan lainnya adalah ketidaklaziman dalam pola serangan sel-sel T. Biasanya, sel-sel T yang autoreaktif akan mengenali dan menyerang protein MOG yang terdapat pada permukaan sel-sel otak. Ternyata tikus-tikus yang tidak memiliki MOG pun dapat diserang oleh sel T. Dalam hal ini, tim ilmuwan tersebut menyimpulkan bahwa sel-sel T yang mengenali protein MOG juga dapat bereaksi dengan protein lain di dalam otak.
Kemungkinan fakta inilah yang menyebabkan tingginya tingkat keagresifan sel-sel T pada pasien MS. Langkah selanjutnya yang saat ini sedang dilaksanakan adalah mengidentifikasi sel-sel T yang ’spesial’ tersebut di dalam tubuh. Mereka berharap hasilnya kelak dapat menjadi basis dari pengembangan obat MS yang lebih efektif dan aman.
demarcation | |
Definition: | The boundary of a specific area. |
Synonyms: | limit |
Of all those in the army close to the commander none is more intimate than the secret agent; of all rewards none more liberal than those given to secret agents; of all matters none is more confidential than those relating to secret operations.
Sun Tzu (544 BC-496 BC) |
About Me
Visitor
Blog Archive
-
▼
2009
(84)
-
▼
Oktober
(84)
- Kimiawan adalah Pemain di belakang Layar
- Mimpi Semalam
- Mr. Drakula Ikut Pesta
- Brassinolide, Steroid Perangsang Tumbuhan
- Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas
- Bioremoval, Metode Alternatif Untuk Menanggulangi ...
- Microsphere, Drug Delivery untuk Hepatitis B
- RNAi vs H5N1
- Klorofil sebagai Darah Hijau Manusia
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Homoseksual, tinjauan dari perspektif ilmiah
- Alkaloid : Senyawa Organik Terbanyak di Alam
- Peran Komputer dalam Penemuan Obat
- Biosensor dan Aplikasinya
- Kanari Kimia dalam Tambang Batu Bara Biologis
- Ilmu Untuk Mencium
- Golongan Feromon Baru Ditemukan
- DNA Tiruan
- Senyawa Dari Bakteri Untuk Pengendalian DBD
- Manusia Bisa Mengindera Cahaya Melalui Kulit
- Sel Buatan yang Mampu Menemukan Lokasi Penyakit da...
- Perangkap Logam untuk Menghentikan Alzheimer
- Peter Agre, Penemu Water Channels
- Antibodi Rekayasa Bisa Mengurangi Risiko Kemoterapi
- Semut Dan Kimia
- Membuat Obat Dengan Medium Khamir
- Di balik Teknologi Tes DNA
- Bakteri yang Berfotosintesis Tanpa Air
- Mengungkap Rahasia Reparasi DNA
- Kalimat-Kalimat Maut Untuk Mikroba
- Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi...
- Komputer biologis dari RNA
- Pengobatan bebas suntikan untuk pasien diabetes?
- Zn dapat mengenali sel-sel bakteri
- Bakteri Akuatik sebagai Tabir Surya Alami
- Kristalisasi dengan Bantuan DNA
- Kompor Gas Berbahan Bakar Sekam Padi
- Ampas kopi sebagai bahan alternatif bahan biosolar
- Kompleks kobalt-aspirin menjanjikan sebagai anti-t...
- Fakta tentang Feromon
- Rekayasa tanaman untuk menghasilkan obat-obat pote...
- Indikator bau badan sebagai ganti sidik jari berba...
- Zat aditif makanan mempromosikan regenerasi jaringan
- Pendahuluan Sistem diagnostik DNA
- Usia fotosintesis dipertanyakan
- Hubungan sinergis antara Bioinformatika dan Biokimia
- Pelajaran kimia di kamar mandi
- Cara sederhana daur ulang limbah biodiesel
- Peneliti menggunakan Komputer Super untuk menelusu...
- Dari Lemak ke Bahan Bakar
- Komputasi Biokimia berhasil mengungkapkan petunjuk...
- Bunga yang sedang kehilangan wanginya
- Komputasi Biokimia telah membantu memecahkan masal...
- Penggunaan Komputer sebagai Strategi melawan Kanker
- Teknik Komputasi baru dapat memprediksi efek sampi...
- Ilmuwan Telah Menemukan Struktur Yang Paling Mende...
- Biofilm dan Keadaan Tumbuhnya
- Teka-Teki Patogenesitas Osteoporosis Telah Dipecah...
- Cara Baru untuk Mengobati Depresi
- Penyerapan Garam Mempengaruhi Tekanan Darah
- Variasi Tingkat Imunitas Pasien Influenza
- Kulit Buatan Berhasil Diproduksi Melalui Proses Ot...
- Bakteri Pengurai Kolesterol Diisolasi dari Lumpur ...
- Prediksi kegunaan baru dari obat lama berdasarkan ...
- Isolasi Geografis Memicu Evolusi Mikroba Termofilik
- Pembentukan Struktur Tiga Dimensi dengan Origami DNA
- Analisis Virus Flu Untuk Mendapat Vaksin Yang Lebi...
- Nanoteknologi Ultrasonik Membuka Jalan Untuk Melak...
- Pompa Jantung Generasi 3
- Tiga pasien Rumah Sakit Presbytarian, New York ...
- Kemajuan Neuroscience Membuka Kemungkinan Edit Memori
- Enzim “hidroksietilfosfonat dioksigenase” (HEPD) M...
- Gen Penyebab Fibrosis Pulmonaris Idiopatik
- Dentigerumycin: Senyawa Antibiotik mediator dari S...
- Kekurangan Gizi di Otak Picu Alzheimer
- Jam Biologis Menentukan Waktu yang Tebat untuk Kem...
- Cara Baru Atasi Obesitas dan Diabetes
- Ikatan Baru ditemukan pada Semua Makhluk Hidup
- Evolusi Klasik dalam Tabung Reaksi
- Asal Usul Sklerosis Multipel
- Kinds of Diseases
- Diabetes Diets - Modifications of Carbohydrate Intake
- 5 Nutrient Packed Carbohydrate Sources
-
▼
Oktober
(84)
0 komentar:
Posting Komentar