Semut Dan Kimia
Ilmuwan di Inggris dan Finlandia telah menemukan bahwa semut Formica exsecta mensekresikan sebuah campuran rumit dari senyawa alkena, dan komposisinya adalah unik untuk setiap koloni semut. Studi tingkah laku telah menunjukkan bahwa perubahan kecil yang dilakukan pada komposisi senyawa alkena dapat memberikan reaksi yang berbeda bagi semut ini.
Bagi pemimpin penelitian, Stephen Martin dari Universitas Sheffield, perang kimia semut dan komunikasi mereka telah menjadi sebuah fenomena yang telah lama ingin diketahui mekanismenya. "Kami memulai dengan melihat semut semut yang menaruh telur-telur semut dari koloni mereka di dalam sarang koloni semut lain. Kami inigin mengetahui kenapa semut membiarkan ini terjadi" ujar Martin. "Namun ada sejumlah besar kimia pada telur telur itu, dan menemukan yang mana yang penting dan krusial untuk sistem pengenalan adalah sebuah masalah tersendiri dan telah menjadi permasalahan dalam kurun waktu sekitar satu abad"
Semut juga mampu mengenali beribu teman sarang dalam koloni mereka, namun segera melakukan penyerangan bila ada semut dari koloni lain. Walaupun ini pernah dianggap sebagai sistem pengenalan kimia dasar, serangga ini menghasilkan berbagai varietas dan camouran kimia, sehingga menentukan senyawa mana yang memperingati mereka terhadap serangan musuh merupakan suatu permasalahan yang sulit.
Martin memilih semut F. execta sebagai suatu model paling sederhana untuk memecahkan misteri ini. "Mereka menghasilkan sebuah senyawa campuran alkana dan alkena, sehingga jika kita ingin mengetahui jawaban masalah ini maka semut ini adalah satu pemberi jawaban terbaik" paparnya.
Ia bergabung cengan seorang ahli kimia Falko Drijfhout dari Universitas Keele, Inggris yang menggunakan gas chromatography mass spectrometry (GC-MS) untuk mempelajari profil alkena yang dihasilkan dari tiap koloni. Drijfhout menemukan bahwa dalam satu koloni, profil alkena hampir sama di semua semut (semua mengandung antara 23- 29 karbon) yang mengindikasikan bahwa mereka menggunakan hanya alkena dan bukan alkana untuk melihat penyusup diantara semut lainnya.
Sebuah Barkod
Untuk mempelajari ini, para peneliti mengambil satu semut dari sebuah koloni dan melarutkannya dengan heksana – sebuah pelarut universal untuk memecahkan bau-bau yang berbasis alkena. "Ketika kami mencelupkan semut kedalam heksana, dan diberikan profil alkena baru dan semut ini dikembalikan ke koloninya, maka dengan segera dia diserang" jelas Martin. Semut yang diperlakukan dengan profil alkana yang berbeda diacuhkan, yang menunjukkan kalau semut hanya mengandalkan senyawa alkena untuk mengenali penyusup.
Langkah selanjutnya adalah mengetes respon dari sebuah semut "palsu", yang disamarkan dengan alkena dari koloni lain. Untuk ini, para peneliti mengisolasi dua koloni dengan profil yang jauh berbeda. "[para serangga] sangatlah sensitif terhadap perubahan dalam profil profil ini" kata Martin. "Bukanlah sebuah pertanyaan dari sebuah koloni membuat sebuah senyawa kimia dan koloni lain membuat yang berbeda – ini hanyalah aturan atas dan bawah dari alkena dengan perbedaan dari panjang rantai karbon. Itulah yang telah membuat penelitian selama ini tidak melangkah ke hal yang baru"
Menggunakan bijih gelas untuk mensimulasikan semut penyerang – mereka membuat salinan tepat dari kedua profil. " Kami berhasil membuat bijih teman dan lawan dari sebuah koloni", ujar Martin. "Ketika bijih dengan bau koloni mereka, maka bijih diacuhkan, namun semut bersifat agresif terhadap bijih dengan bau yang asing, dengan cara berusaha memindahkannya"
Martin berujar bila telah datang pada perihal pembelajaran bagaimana hewan-hewan ini berkomunikasi, bagian yang paling kompleks adalah bagian tersulit, dan dia berharap bahwa tembusan ini akan membuat para peneliti mampu untuk maju dalam penelitian ini setelah satu abad dalam kefrustasian. "Kita sekarang membutuhkan jawaban tentnag bagaimana mereka membuat senyawa ini – dan menyelidiki bagaimana mungkin beberapa koloni lebih agresif dibandingkan koloni lain".
demarcation | |
Definition: | The boundary of a specific area. |
Synonyms: | limit |
Of all those in the army close to the commander none is more intimate than the secret agent; of all rewards none more liberal than those given to secret agents; of all matters none is more confidential than those relating to secret operations.
Sun Tzu (544 BC-496 BC) |
About Me
Visitor
Blog Archive
-
▼
2009
(84)
-
▼
Oktober
(84)
- Kimiawan adalah Pemain di belakang Layar
- Mimpi Semalam
- Mr. Drakula Ikut Pesta
- Brassinolide, Steroid Perangsang Tumbuhan
- Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas
- Bioremoval, Metode Alternatif Untuk Menanggulangi ...
- Microsphere, Drug Delivery untuk Hepatitis B
- RNAi vs H5N1
- Klorofil sebagai Darah Hijau Manusia
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Homoseksual, tinjauan dari perspektif ilmiah
- Alkaloid : Senyawa Organik Terbanyak di Alam
- Peran Komputer dalam Penemuan Obat
- Biosensor dan Aplikasinya
- Kanari Kimia dalam Tambang Batu Bara Biologis
- Ilmu Untuk Mencium
- Golongan Feromon Baru Ditemukan
- DNA Tiruan
- Senyawa Dari Bakteri Untuk Pengendalian DBD
- Manusia Bisa Mengindera Cahaya Melalui Kulit
- Sel Buatan yang Mampu Menemukan Lokasi Penyakit da...
- Perangkap Logam untuk Menghentikan Alzheimer
- Peter Agre, Penemu Water Channels
- Antibodi Rekayasa Bisa Mengurangi Risiko Kemoterapi
- Semut Dan Kimia
- Membuat Obat Dengan Medium Khamir
- Di balik Teknologi Tes DNA
- Bakteri yang Berfotosintesis Tanpa Air
- Mengungkap Rahasia Reparasi DNA
- Kalimat-Kalimat Maut Untuk Mikroba
- Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi...
- Komputer biologis dari RNA
- Pengobatan bebas suntikan untuk pasien diabetes?
- Zn dapat mengenali sel-sel bakteri
- Bakteri Akuatik sebagai Tabir Surya Alami
- Kristalisasi dengan Bantuan DNA
- Kompor Gas Berbahan Bakar Sekam Padi
- Ampas kopi sebagai bahan alternatif bahan biosolar
- Kompleks kobalt-aspirin menjanjikan sebagai anti-t...
- Fakta tentang Feromon
- Rekayasa tanaman untuk menghasilkan obat-obat pote...
- Indikator bau badan sebagai ganti sidik jari berba...
- Zat aditif makanan mempromosikan regenerasi jaringan
- Pendahuluan Sistem diagnostik DNA
- Usia fotosintesis dipertanyakan
- Hubungan sinergis antara Bioinformatika dan Biokimia
- Pelajaran kimia di kamar mandi
- Cara sederhana daur ulang limbah biodiesel
- Peneliti menggunakan Komputer Super untuk menelusu...
- Dari Lemak ke Bahan Bakar
- Komputasi Biokimia berhasil mengungkapkan petunjuk...
- Bunga yang sedang kehilangan wanginya
- Komputasi Biokimia telah membantu memecahkan masal...
- Penggunaan Komputer sebagai Strategi melawan Kanker
- Teknik Komputasi baru dapat memprediksi efek sampi...
- Ilmuwan Telah Menemukan Struktur Yang Paling Mende...
- Biofilm dan Keadaan Tumbuhnya
- Teka-Teki Patogenesitas Osteoporosis Telah Dipecah...
- Cara Baru untuk Mengobati Depresi
- Penyerapan Garam Mempengaruhi Tekanan Darah
- Variasi Tingkat Imunitas Pasien Influenza
- Kulit Buatan Berhasil Diproduksi Melalui Proses Ot...
- Bakteri Pengurai Kolesterol Diisolasi dari Lumpur ...
- Prediksi kegunaan baru dari obat lama berdasarkan ...
- Isolasi Geografis Memicu Evolusi Mikroba Termofilik
- Pembentukan Struktur Tiga Dimensi dengan Origami DNA
- Analisis Virus Flu Untuk Mendapat Vaksin Yang Lebi...
- Nanoteknologi Ultrasonik Membuka Jalan Untuk Melak...
- Pompa Jantung Generasi 3
- Tiga pasien Rumah Sakit Presbytarian, New York ...
- Kemajuan Neuroscience Membuka Kemungkinan Edit Memori
- Enzim “hidroksietilfosfonat dioksigenase” (HEPD) M...
- Gen Penyebab Fibrosis Pulmonaris Idiopatik
- Dentigerumycin: Senyawa Antibiotik mediator dari S...
- Kekurangan Gizi di Otak Picu Alzheimer
- Jam Biologis Menentukan Waktu yang Tebat untuk Kem...
- Cara Baru Atasi Obesitas dan Diabetes
- Ikatan Baru ditemukan pada Semua Makhluk Hidup
- Evolusi Klasik dalam Tabung Reaksi
- Asal Usul Sklerosis Multipel
- Kinds of Diseases
- Diabetes Diets - Modifications of Carbohydrate Intake
- 5 Nutrient Packed Carbohydrate Sources
-
▼
Oktober
(84)
0 komentar:
Posting Komentar