Fakta tentang Feromon
Senyawa kimia yang kuat ini telah diidentifikasi pada ngengat, gajah dan ikan, ungkap Tristam D. Wyatt. Akan tetapi, berlawanan dengan cerita populer yang sering dimuat di media massa, kita masih berusaha untuk dapat mengisolasi feromon dari manusia..
Lima puluh tahun yang lalu, Peter Karlson dan Martin Luescher mengajukan nama baru untuk senyawa yang digunakan sebagai alat komunikasi antar individu pada spesies yang sama; yaitu feromon. Feromon (Pheromone) berasal dari bahasa latin; pherein yang artinya memindahkan, dan hormone yang artinya mencetuskan. Sekilas feromon mempunyai bunyi yang sama dengan hormon, untuk menekankan arti bahwa feromon memang mempunyai beberapa kemiripan dengan hormon. Feromon seperti laiknya hormon bersifat spesifik dan aktif dalam hitungan menit. Definisi feromon adalah senyawa yang disekresikan oleh satu individu dan diterima oleh individu lain pada spesies yang sama, di mana mereka akan memberikan reaksi yang spesifik, seperti misalnya perubahan perilaku atau proses perkembangan dan pertumbuhan.
Sejak saat itu, feromon telah ditemukan di berbagai spesies, berfungsi mengirim sinyal pada lobster, anak kelinci yang sedang menyusu, dan pembangunan sarang dan menyusuri jejak yang dilakukan semut. Feromon juga diproduksi dan digunakan pada ganggang, jamur, sel bersilia dan bakteri.
Feromon seks pada ikan, akan menarik ikan jantan dari betina yang akan bertelur. Pejantan yang paling sensitif akan datang terlebih dahulu. Pada beberapa jenis anggrek, diproduksi feromon yang menyerupai feromon yang disekresi kumbang betina, untuk menarik kumbang jantan untuk membantu proses penyerbukan. Identifikasi dan sintesis feromon telah memberikan berbagai keuntungan, misalnya sebagai cara paling ramah lingkungan dalam mengontrol hama . Feromon dapat digunakan untuk menggiring hama ke dalam jebakan ataupun membingungkan pejantan sehingga mereka tidak dapat menemukan betinanya. Sifat spesifitas yang tinggi dan toksisitas yang rendah berdampak utuhnya ekosistem.
Feromon ini juga terdapat pada mamalia. Pada tahun 1996, ditemukan bahwa feromon sex pada gajah adalah sebuah molekul kecil-(Z)-7-doddecen-1-yl acetate- yang juga terdapat pada ngengat. Gajah dan tikus mensekresikan feromon mereka pada protein urin.
Bagaimana dengan manusia? Sebagai bagian dari mamalia, kita sepertinya juga memiliki feromon. Ketiak merupakan kandidat utama, karena bau ketiak berkembang sejalan dengan pubertas. Bagaimanapun, perilaku manusia dan emisi senyawa kimia yang dihasilkan tubuh manusia begitu kompleks untuk diteliti. Sejauh ini, tidak ada satu pun feromon yang diidentifikasi, walaupun kata feromon telah begitu populer. Salah satu kandidat terkuat adalah sebuah senyawa dari ekstrak ketiak wanita yang tampaknya menyebabkan sinkronisasi menstruasi pada wanita yang tinggal berdekatan pada lingkungan yang sama. Identifikasi senyawa tersebut benar-benar ditunggu, setidaknya senyawa tersebut potensial memberikan harapan untuk pembuatan kontrasepsi yang dapat dihidu (dibaui).
Disarikan dari:
Wyatt, T.D. Fifty years of pheromones. Nature 457, 262-263
http://www.nature.com/nature/journal/v457/n7227/full/457262a.html
demarcation | |
Definition: | The boundary of a specific area. |
Synonyms: | limit |
Of all those in the army close to the commander none is more intimate than the secret agent; of all rewards none more liberal than those given to secret agents; of all matters none is more confidential than those relating to secret operations.
Sun Tzu (544 BC-496 BC) |
About Me
Visitor
Blog Archive
-
▼
2009
(84)
-
▼
Oktober
(84)
- Kimiawan adalah Pemain di belakang Layar
- Mimpi Semalam
- Mr. Drakula Ikut Pesta
- Brassinolide, Steroid Perangsang Tumbuhan
- Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas
- Bioremoval, Metode Alternatif Untuk Menanggulangi ...
- Microsphere, Drug Delivery untuk Hepatitis B
- RNAi vs H5N1
- Klorofil sebagai Darah Hijau Manusia
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Alga sebagai Bioindikator dan Biosorben Logam Bera...
- Homoseksual, tinjauan dari perspektif ilmiah
- Alkaloid : Senyawa Organik Terbanyak di Alam
- Peran Komputer dalam Penemuan Obat
- Biosensor dan Aplikasinya
- Kanari Kimia dalam Tambang Batu Bara Biologis
- Ilmu Untuk Mencium
- Golongan Feromon Baru Ditemukan
- DNA Tiruan
- Senyawa Dari Bakteri Untuk Pengendalian DBD
- Manusia Bisa Mengindera Cahaya Melalui Kulit
- Sel Buatan yang Mampu Menemukan Lokasi Penyakit da...
- Perangkap Logam untuk Menghentikan Alzheimer
- Peter Agre, Penemu Water Channels
- Antibodi Rekayasa Bisa Mengurangi Risiko Kemoterapi
- Semut Dan Kimia
- Membuat Obat Dengan Medium Khamir
- Di balik Teknologi Tes DNA
- Bakteri yang Berfotosintesis Tanpa Air
- Mengungkap Rahasia Reparasi DNA
- Kalimat-Kalimat Maut Untuk Mikroba
- Inhibitor Protein Dipeptidyl Peptidase-4, Generasi...
- Komputer biologis dari RNA
- Pengobatan bebas suntikan untuk pasien diabetes?
- Zn dapat mengenali sel-sel bakteri
- Bakteri Akuatik sebagai Tabir Surya Alami
- Kristalisasi dengan Bantuan DNA
- Kompor Gas Berbahan Bakar Sekam Padi
- Ampas kopi sebagai bahan alternatif bahan biosolar
- Kompleks kobalt-aspirin menjanjikan sebagai anti-t...
- Fakta tentang Feromon
- Rekayasa tanaman untuk menghasilkan obat-obat pote...
- Indikator bau badan sebagai ganti sidik jari berba...
- Zat aditif makanan mempromosikan regenerasi jaringan
- Pendahuluan Sistem diagnostik DNA
- Usia fotosintesis dipertanyakan
- Hubungan sinergis antara Bioinformatika dan Biokimia
- Pelajaran kimia di kamar mandi
- Cara sederhana daur ulang limbah biodiesel
- Peneliti menggunakan Komputer Super untuk menelusu...
- Dari Lemak ke Bahan Bakar
- Komputasi Biokimia berhasil mengungkapkan petunjuk...
- Bunga yang sedang kehilangan wanginya
- Komputasi Biokimia telah membantu memecahkan masal...
- Penggunaan Komputer sebagai Strategi melawan Kanker
- Teknik Komputasi baru dapat memprediksi efek sampi...
- Ilmuwan Telah Menemukan Struktur Yang Paling Mende...
- Biofilm dan Keadaan Tumbuhnya
- Teka-Teki Patogenesitas Osteoporosis Telah Dipecah...
- Cara Baru untuk Mengobati Depresi
- Penyerapan Garam Mempengaruhi Tekanan Darah
- Variasi Tingkat Imunitas Pasien Influenza
- Kulit Buatan Berhasil Diproduksi Melalui Proses Ot...
- Bakteri Pengurai Kolesterol Diisolasi dari Lumpur ...
- Prediksi kegunaan baru dari obat lama berdasarkan ...
- Isolasi Geografis Memicu Evolusi Mikroba Termofilik
- Pembentukan Struktur Tiga Dimensi dengan Origami DNA
- Analisis Virus Flu Untuk Mendapat Vaksin Yang Lebi...
- Nanoteknologi Ultrasonik Membuka Jalan Untuk Melak...
- Pompa Jantung Generasi 3
- Tiga pasien Rumah Sakit Presbytarian, New York ...
- Kemajuan Neuroscience Membuka Kemungkinan Edit Memori
- Enzim “hidroksietilfosfonat dioksigenase” (HEPD) M...
- Gen Penyebab Fibrosis Pulmonaris Idiopatik
- Dentigerumycin: Senyawa Antibiotik mediator dari S...
- Kekurangan Gizi di Otak Picu Alzheimer
- Jam Biologis Menentukan Waktu yang Tebat untuk Kem...
- Cara Baru Atasi Obesitas dan Diabetes
- Ikatan Baru ditemukan pada Semua Makhluk Hidup
- Evolusi Klasik dalam Tabung Reaksi
- Asal Usul Sklerosis Multipel
- Kinds of Diseases
- Diabetes Diets - Modifications of Carbohydrate Intake
- 5 Nutrient Packed Carbohydrate Sources
-
▼
Oktober
(84)
0 komentar:
Posting Komentar